Bagi sekolah negeri atau pemerintah, tidak akan dipusingkan oleh kewajiban berpromosi untuk menjaring siswa. Siswa sendiri yang akan datang pada tanggal yang sudah ditentukan di setiap awal tahun ajaran.
Juga tidak perlu pusing mengenai berapa bangku yang kosong atau terisi, dikarenakan
pembiayaan sekolah berasal dari pemerintah, bukan dari berapa banyak siswa yang
masuk dan mendaftar. Malahan di beberapa sekolah negeri favorit bahkan sampai
menolak siswa karena bangku sudah terisi penuh.
Sedangkan dengan sekolah swasta, setiap tahunnya selalu berupaya terus
menjaring dan mempertahankan siswanya. Tentu saja karena sumber pembiayaan sekolah swasta yang berasal dari kantung sendiri alias
tanpa subsidi dari pihak lain ataupun pemerintah. Banyak dan
sedikitnya siswa di sekolah tersebut akan mempengaruhi kemampuan keuangan
sekolah dalam membayar operasional guru, melengkapi
fasilitas hingga membeli sumber belajar bagi siswa.
Seperti memasarkan sebuah produk, sebuah sekolah perlu juga
memakai prinsip marketing dalam menjaring orang tua siswa agar mau
menyekolahkan anak-anaknya.
Sebuah promosi sekolah yang berhasil tidak akan dapat
terjadi tanpa peran serta guru yang professional dan kreatif. Akhirnya kembali kepada sekolah yang memiliki guru yang bermutu dan
berkualitas. Dengan demikian setiap guru harus terus menerus melatih dirinya untuk menjadi seorang guru yang professional dan dibutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar